Ruang Publik Taman Kota di Surakarta

Ruang publik atau taman kota yang ada di Surakarta yang cukup menonjol (Sidharta dan Eko Budiharjo, 1988;37) adalah ;

1. Taman Sriwedari

Letaknya di tepi jalan Salamet Riyadi, nama Sriwedari diambil dari ceritera pewayangan, yaitu Harjuna Sasrabahu memindah Taman Sriwedari ke Maospati. Pemindahan ini dilakukan oleh Patih Suwanda (Sumantri) untuk tempat hiburan bagi isteri Prabu Harjuna Sasrabahu. Sriwedari yang ada sekarang ini dibangun atas perintah Sunan Paku Buwana X untuk tempat hiburan rakyat dan Abdi Dalem serta Sentana Dalem dan biasa disebut “Kebon Raja”. Tahun 1905 mulai dibangun kebun binatang. Tahun 1914 mulai ada Bioskop dan pada tahun 1917 mulai ada wayang orang dan wayang kulit (Radjiman, 1986).

Di sebelah Timur taman Sriwedari terdapat Museum Radyapustaka, tempat menyimpan dan merawat benda-benda bersejarah lama dan hasil sastra lama dan baru Jawa. Museum ini diresmikan pendiriannya oleh Patih Kanjeng Raden Mas Adipati Sasradiningrat IV tahun 1907.

Sekarang di dalam taman ini tersedia berbagai macam fasilitas bermain untuk anak-anak dan remaja, gedung bioskop, restaurant dan pusat jajanan tradisional, museum (Museum Radyapustaka) dan toko-toko souvenir. Dan yang terkenal di Taman Sriwedari adalah program pementasan wayang orang setiap malamnya, juga kegiatan pasar malam yang diadakan selama bulan Ramadhan/Pasa untuk menyambut perayaan Idul Fitri bagi kaum Muslim.

2. Taman Balekambang

Terletak di sebelah utara Manahan (bale ialah rumah; kambang artinya mengapung; balekambang artinya ialah rumah yang mengapung di tengah telaga buatan, yaitu Pemandian Bale Kambang). Bale Kambang disebut pula Partinitituin, artinya taman Partini. Dahulu taman ini dibuka pada hari Rabu Kliwon, tanggal 26 Sapar 1853 atau 1922 Masehi oleh KGPAA Mangkubumi VII untuk kenang-kenangan terhadap puterinya yang bernama Bendara Raden Ajeng Partini, yang kemudian kawin dengan Prof. Dr. Husein Jayadiningrat. Keberadaan taman kota yang satu ini kondisinya sekarang sudah tidak terawat, sebenarnya banyak fasilitas hiburan yang terdapat di dalamya. Gedung pertunjukan ketoprak (Ketoprak Cokrogiyo), Arena Srimulat dan diskotek dan karaoke. Taman kota ini sekarang digunakan oleh warga sebagai arena untuk lomba burung berkicau, karena tempatnya yang teduh, rindang dan sejuk.

3. Taman Jurug

Taman yang terletak di tepi Bengawan Solo(Solo Timur) ini juga merupakan taman kota yang menyediakan banyak fasilitas rekreasi. Area permainan anak, kebun binatang, kolam renang, restaurant, dan lain sebagainya. Lagu Bengawan Solo yang diciptakan Gesang ikut juga memperkenalkan keberadaan taman kota ini, karena di dalamnya terdapat patung Gesang dengan area/panggung untuk bermain musik keroncong.

4. Taman Banjarsari

Merupakan taman kota yang terletak di pusat kota, di taman kota ini terdapat Monumen Perjuangan 45. Kondisinya yang nyaman dengan banyaknya pepohonan dan ruang terbuka yang cukup memadai untuk kegiatan olah raga di pagi hari oleh warga kota. Letaknya yang strategis karena dekat dengan Mangkunegaran, Pasar Legi, Stasiun Balapan, dan kawasan pendidikan, keberadaan taman kota ini menjadi vital.

(tulisan tentang Sejarah Taman Kota dapat dilihat di BABAD SALA karya R.M.Sayid, di Perpustakaan Reksopustoko, Puro Mangkunegaran)